9/23/2007

Mempersempit Ruang Kesombongan

Sombong lebih dekat dengan ‘ujub (merasa bangga diri). kesombongan adalah nafsu yang diperturutkan tanpa koreksi dan upaya untuk membedakan yang benar dan salah, baik dan buruk.
Allah swt. mencap setan sebagai orang yang sombong dan teperdaya. Manusia yang memiliki sifat sombong ini berarti telah mengikuti jejak langkah setan dan tunduk pada bujuk rayunya yang menipu. Ini adalah kekalahan manusia di hadapan genderang kejahatan yang dihembuskan oleh setan.
Kesombongan sangat tercela dan menjijikkan, karena ia menyakiti pelakunya dari segala penjuru. Orang yang sombong tidak mampu mengakui kesalahan perilakunya, pergaulan dan pendapatnya. Ia juga tidak mau mengakui kelemahannya, sehingga orang lain pun tidak bisa menolongnya dari kelemahan itu.
Orang yang sombong cenderung memandang sebelah mata terhadap orang lain, mudah merasa puas atas sedikit prestasi yang dicapainya, dan merasa tinggi akan kualitas pribadinya. Kesombongan memiliki hubungan erat dengan egoisme.
Kesombongan menciptakan kegelisahan pada pelakunya dan mencederai hubungan bersosial. Seseorang yang sombong selalu menganggap dan membayangkan orang lain patuh kepadanya, memujinya, merasa lemah, dan sangat membutuhkannya.
Seorang bijak berkata, “Saat paling berbahaya adalah detik-detik kemenangan, karena ia bisa menjelma menjadi awal kematian dan kekalahan jika perasaan sombong mulai menerpa. Virus kesuksesan adalah keyakinan mencapai ujung jalan, padahal jalan kesuksesan dan prestasi mempunyai awal yang tiada berakhir.”
Dalam diri kita terdapat ruang kesombongan bertahta dan bersemayam. Karena itu kita wajib menjaga ruang itu agar tidak semakin luas dan semakin lebar.
Kehidupan ada batasnya meski sepanjang apapun. Begitu juga dengan kesombongan, ia tak ubahnya dari tetesan-tetesan air yang tiada berarti di samudera zaman yang luas ini.
Wahai orang yang sombong dan tertipu, kamu sakiti dirimu dengan sikapmu yang keliru itu. Sesungguhnya waktu berjalan sesuai kecepatan dan arah tujuannya, tanpa menggubris kesombonganmu dan orang selainmu.

Tidak ada komentar: